Gejala campak pada anak
Penyakit campak adalah salah satu infeksi virus serius yang disebabkan oleh virus dalam keluarga paramyxovirus. Campak sering menyerang anak-anak dan tergolong penyakit yang sangat menular (infeksius).
Virus penyebab campak ini menginfeksi saluran pernapasan lalu menyebar ke seluruh tubuh. Indonesia menjadi salah satu dari negara-negara dengan kasus campak terbanyak di dunia.
Kabar baiknya, penyakit yang dikenal juga sebagai Morbili atau Measles, termasuk ke dalam golongan Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Beberapa orang menganggap campak hanya sebagai ruam kecil dan demam yang hilang dalam beberapa hari.
Namun, campak dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, terutama pada anak-anak di bawah usia 5 tahun bahkan dapat memicu kematian.
Orangtua sebaiknya memahami gejala, penyebab, dan penularan campak. Yuk simak penjelasannya berikut ini :
Infeksi campak bisa berlangsung selama beberapa minggu, mulai 7-14 hari saat seseorang terpapar virus. Namun, masa Inkubasi terjadi pada 7-18 hari.
Gejala awal campak muncul ketika 1-3 hari pertama sakit. Sementara masa penularan penyakit campak terjadi saat 4 hari sebelum ruam hingga 4 hari setelah timbulnya ruam.
Adapun gejala campak antara lain:
- Demam dengan suhu lebih dari 38 derajat C. Umumnya, demam berlangsung 3 hari atau lebih.
- Disertai salah satu atau lebih gejala, meliputi batuk, pilek, mata merah, maupun mata berair.
- Muncul bercak kemerahan (rash) yang dapat dimulai dari belakang telinga.
- Makulopapular atau ruam kulit yang tampak sebagai area kulit yang tampak sedikit menonjol dengan warna yang berbeda dari kulit normal. Biasanya ruam ini muncul selama 3 hari atau lebih yang pada kisaran 4-7 hari menjalar keseluruh tubuh.
- Koplik’s spot atau bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam
Penyebab dan faktor resiko campal
Penyebab penyakit campak yang menyerang manusia adalah Morbillivirus yang merupakan virus RNA. Tak hanya menyerang anak-anak, virus ini juga dapat menyerang orang dewasa terutama yang belum pernah mendapatkan vaksin maupun belum pernah terkena campak saat masih kecil.
Virus penyebab campak ditemukan di hidung maupun tenggorokan anak atau orang dewasa yang terinfeksi. Saat seseorang terinfeksi virus tersebut, maka dapat menyebabkan batuk dan bersin.
Lalu droplet dapat menular menyebar ke udara, di mana orang lain dapat menghirupnya. Droplet infeksi dapat menggantung di udara selama sekitar satu jam.
Ada sejumlah faktor risiko yang menyebabkan campak adalah sebagai berikut:
1. Belum divaksinasi
Jika Anda belum mendapatkan vaksin campak, kemungkinan terkena campak jauh lebih besar. Bahkan sekitar 90% orang yang belum pernah menderita campak atau telah divaksinasi campak akan terinfeksi bila terkena virus campak.
2. Perjalanan internasional
Faktor risiko berikutnya yaitu melakukan perjalanan internasional. Jika Anda bepergian ke negara-negara di mana campak lebih sering terjadi, maka risiko terkena campak pun menjadi lebih tinggi.
3. Kekurangan vitamin A
Seseorang yang tidak memiliki cukup vitamin A dalam makanan, kemungkinan besar akan mengalami gejala dan komplikasi campak yang lebih parah. Untuk itulah, penting bagi orang tua untuk memperhatikan asupan vitamin A untuk anaknya.
Cara penularan campak
Campak adalah penyakit yang sangat mudah menular ke orang lain di dunia. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) jika 1 orang terinfeksi, maka 9 dari 10 orang di sekitarnya juga akan terinfeksi jika mereka tidak divaksinasi.
Wabah campak dapat mengakibatkan epidemi karena menimbulkan banyak kematian, terutama di kalangan anak-anak muda yang kekurangan gizi.
Adapun penularan campak dapat terjadi melalui beberapa cara, yaitu:
Menyebar melalui udara ketika orang tersebut terinfeksi batuk atau bersin.
Seorang anak bisa terkena campak hanya dengan berada di ruangan yang sama dengan penderita campak, hingga dua jam setelah orang tersebut pergi.
Orang yang terinfeksi dapat menularkan campak kepada orang lain bahkan sebelum mengetahui bahwa dia mengidap penyakit tersebut. Virus tetap aktif dan menular di udara atau di permukaan yang terinfeksi hingga 2 jam.
Penderita campak dapat menyebarkan penyakit dari 4 hari sebelum ruam muncul sampai sekitar 4 hari setelahnya. Namun, penularan paling sering terjadi saat orang dengan campak menunjukan gejala demam, pilek, dan batuk.
Apabila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, maka orang yang terinfeksi juga dapat menimbulkan komplikasi yang paling serius dari campak meliputi infeksi telinga, infeksi paru-paru (pneumonia), peradangan otak (ensefalitis), hingga kebutaan.
Pengobatan campak
Cara mengobati penyakit campak tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan anak secara menyeluruh, hingga seberapa parah kondisinya. Tujuan pengobatan untuk membantu meringankan gejala.
Menurut WHO, tidak ada pengobatan khusus untuk virus campak. Namun, komplikasi parah dari campak dapat dikurangi melalui perawatan suportif, meliputi:
- Perbanyak istirahat. Usahakan menghindari kontak dengan lingkungan sekitar untuk mencegah penularannya.
- Pastikan asupan makanan bergizi seimbang, seperti buah dan sayuran yang banyak mengandung vitamin sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
- Minum banyak air putih untuk memastikan tidak kekurangan cairan. WHO menganjurkan pasien campak meminum larutan rehidrasi oral yang bertujuan menggantikan cairan dan elemen penting lainnya yang hilang melalui diare atau muntah.
- Konsumsi obat pereda nyeri.
- Semua anak yang didiagnosis campak disarankan untuk menerima dua dosis suplemen vitamin A, yang diberikan dalam interval 24 jam. Tujuannya untuk mengembalikan kadar vitamin A yang rendah selama campak yang terjadi bahkan pada anak-anak yang bergizi baik. Suplemen vitamin A juga telah terbukti mengurangi jumlah kematian akibat campak.
Cara mencegah campak
Seperti yang sudah dijelaskan, campak adalah salah satu penyakit yang sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak fisik dan udara. Cara terbaik untuk melindungi anak-anak dari campak adalah dengan memastikan memberikan imunisasi campak.
Saat ini, Sahabat MIKA dapat memilih dua jenis vaksin untuk campak, yaitu MMR dan MMRV.
Vaksin MMR digunakan untuk melindungi tubuh dari 3 jenis penyakit, yaitu campak (measles), gondongan (mumps), rubela (rubella)
Lalu, vaksin MMRV dapat melindungi dari MMR dan juga penyakit cacar air. Vaksin MMRV juga tersedia untuk anak-anak berusia 12 bulan sampai 12 tahun.
Anak membutuhkan dua dosis vaksin MMR untuk perlindungan, dengan ketentuan sebagai berikut:
- Dosis pertama pada usia 12 hingga 15 bulan
- Dosis kedua pada usia 4 hingga 6 tahun
Vaksin campak juga dapat membantu melindungi orang yang tidak divaksinasi agar tidak sakit setelah terpapar campak jika mereka mendapatkannya dalam waktu 3 hari.
Sementara untuk keluarga bepergian ke luar negeri, rekomendasi vaksinnya sedikit berbeda, yaitu:
- Jika bayi berusia 6 hingga 11 bulan akan bepergian, maka harus menerima 1 dosis vaksin MMR sebelum pergi.
- Jika anak berusia 12 bulan atau lebih, maka akan membutuhkan 2 dosis vaksin MMR (dipisahkan setidaknya 28 hari) sebelum keberangkatan.
Ajari si Kecil untuk menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah berada di tempat umum, menyeka hidung, batuk, atau bersin. Jangan biasakan juga untuk tidak berbagi barang pribadi dengan orang yang sakit.
Jika anak Anda memiliki keluhan yang mengarah pada campak, segera periksakan diri ke Dokter Spesialis Anak atau dapat datang langsung ke UPTD Puskesmas Plered, untuk memudahkan masyarakat UPTD Puskesmas Plered juga menyediakan layanan reservasi online, masyarakat dapat mengunduh Aplikasi ePuskesmas Plered di Play Store terlebih dahulu dan mendaftar secara online.
Jangan lupa juga untuk mendapatkan vaksinasi anak di UPTD Puskesmas Plered, ya! Hubungi Customer Service kami di Whatsapp yang sudah tersedia di website ini untuk mengetahui jadwal dan informasi lebih lanjut.
Semoga informasi ini bermanfaat
Sumber Rujukan :
Situasi Campak dan Rubella di Indonesia (2018), from: Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan RI
Measles (2019), from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/measles
Top 4 Things Parents Need to Know about Measles (2020), from: https://www.cdc.gov/measles/about/parents-top4.html
Measles (2019), from: https://kidshealth.org/en/parents/measles.html
Facts About Measles: What Parents Need to Know, from: https://www.childrenscolorado.org/conditions-and-advice/parenting/parenting-articles/measles/